Hanya sekadar opini pribadi.
Hitung-hitung mengeluarkan unek-unek yang karena kelamaan
dipendam jadi bikin enek.
Privasi. Setiap orang pasti punya
hal yang disebut ‘privasi’. Sebenernya apa sih itu privasi? Apa hal-hal yang
hanya diri sendiri yang tahu? Atau hal yang nggak diketahui banyak orang? Atau…?
Oke, disini, gue nggak akan bahas
tentang definisi sebenarnya dari privasi. Karena memang bukan itu topiknya.
Jadi ceritanya gini…
Si A ngomong sama si B, ‘ciee
kemarin yg abis ke…’. Lalu si B mendelik, menatap si A menyelidik, sebelum
akhirnya berkata ‘Dasar stalker. Ciee mantau gue mulu… Ngaku aja, gausah
malu-malu kali. Dasar jones…’ seraya tertawa nggak jelas sehabis berkata
begitu.
Setelah itu si A nggak berkata
apa-apa lagi, hanya tertawa geli dalam hati. Memandang si B ironi.
Si A itu bukan stalker, nggak
penting banget juga nge-stalk orang nggak jelas kayak si B yang tiap menit
hampir selalu update. Entah di facebook, twitter, ig, sampai path.
Enggak di stalk aja semua tweet si B
udah nyampah di timelinnya. Apalagi sampai ngestalk. Rasanya si A udah gumoh
duluan deh. Duileh…
Jaman sekarang, siapa bilang susah
cari privasi? Sebenarnya mudah kok. Hanya tergantung kitanya. Agar tidak
terlalu over pada sosial media. Seperti menuliskan kegiatan apa yang sedang
kita lakukan hampir setiap satu menit. Mudah kan?
Dan
buat makhluk-makhluk yang OVER-BANGET jangan salahin orang-orang kalau mereka
tahu apa yang sedang kamu lakukan atau apalah. Lah siapa suruh membuat tweet
hampir setiap menit? Nah!
So, jangan terlalu over pada sosial
media. Bermain sosial media boleh, tetapi kan juga ada batasnya. Kita sendiri
yang menentukan akan diapakan ‘privasi’ kita.
Dan mohon maaf kalau ada yang merasa
tersindir sama tulisan gue. Gue nggak bermaksud nyindir kok. Kita aja nggak
kenal kan? :p XD
Salam
hangat,
Anita
Aregall Soler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar