First,
tentang cover, di cover depan tertulis ‘KITA YANG PERNAH MEMPERMAINKAN CINTA
WALAU TERKADANG TERLALU MUNAFIK UNTUK MENGAKUINYA’
udah pasti ‘ngena’ dan bikin
kita bertanya-tanya bagaimana isinya.
Di awal setiap bab didukung dengan
ilustrasi juga quote yang ngena. Baca buku ini tuh seraya kayak baca curhatan
temen sendiri atau bahkan kisah kita sendiri(?), bener-bener real banget,
romansa cinta masa sekolah, masalah-masalah remaja, di buku ini juga ada
tentang keluarga.
Bahasa yang digunakan sama Kak Tri
Em benar-benar sederhana, mudah dimengerti, dan membuat kita merasa nyaman
membaca, karena otak kita nggak perlu berpikir keras untuk mencerna kalimat
demi kalimat, yang pasti semua ngalir gitu aja.
Hubungan si Gunawan dengan
mantan-mantannya menarik. Semua diceritain, mulai dari gimana awal kenal, pdkt,
sampai putusnya, bro! Like a hysteria di dufan, bro XD
Lewat novel ini kita kayak dibawa
untuk tersenyum, ketawa, nyesek, sedih, juga merenung lewat gimana pemikiran
juga kisah si tokoh utama. Intinya sih komplit.
Novel ini bukan hanya tentang cinta,
tapi gimana hidup seorang remaja, tentang keluarga, teman, pergaulan, sampai
masalah sekolahan. Mulai dari awal kenal lawan jenis, tentang kita yang baru
mengenal pertemanan, sampai main bukan hanya tentang sekolah dan sekolah.
Intinya sih ya, banyak banget
pelajaran yang bisa gue ambil setelah baca novel ini. Seriously.
Buku ini recommended banget buat
kamu-kamu di semua usia. Anak sekolahan yang baca ini akan berasa kayak
dengerin sahabat sendiri lagi cerita. Dan buat kamu yang udah bukan anak
sekolahan lagi mau dong bernostalgia sama masa muda? Tentang cerita jatuh
cinta, indahnya remaja, juga gimana labil dan galau saat mencari jati diri.
Di novel ini juga bertebaran banyak
sekali quote. Enggak selalu puitis, bahasanya sederhana, tetapi cukup membuat
kita termenung ataupun menganggukan kepala membenarkan pernyataan yang ada.
Ini dia beberapa petikannya :
Yang namanya pemberontak pastinya
lebih mudah menghakimi pendapat orang lain daripada perkataannya sendiri.
Saat kita nggak ingin memilih,
sebenarnya itu juga merupakan suatu pilihan.
Sekian review dari saya yang tulisannya abal ini.
Terakhir, terima kasih untuk Kak Tri
Em. Maaf banget reviewnya sangat-sangat terlambat. Keep writing!
Buat yang tertarik dengan novel ini
bisa menghubungi Kak Tri Em di twitternya @triem_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar